Selasa, 01 Desember 2015

AMP KELAS C

, tidak seperti pada penguat kelas B yang membutuhkan 2 transistor untuk bekerja dengan baik. 
Power amplifier kelas C memang didesain khusus untuk menguatkan sinyal hanya 1 fasa positif saja. Ada beberapa aplikasi yang memang hanya memerlukan 1 fasa positif saja. Contohnya adalah pendeteksi dan penguat frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan sebagainya. Transistor penguat kelas C bekerja aktif hanya pada fasa positif saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh rangkaian resonansi L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada rangkaian berikut ini. 


Rangkaian Power Amplifier Kelas C   Rangkaian power amplifier kelas C juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja dibuat bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan beresonansi dan ikut berperan penting dalam mereplika kembali sinyal input menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi umpan balik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada pemancar. Power amplifier kelas C memiliki efisiensi yang tinggi bahkan sampai 100%, namun tingkat fidelitasnya memang lebih rendah. Tetapi sebenarnya fidelitas yang tinggi bukan menjadi tujuan dari penguat jenis ini. Prinsip Kerja Power Amplifier Kelas C Penguat kelas C akan mengalir arus di kolektor kurang dari 180° pada setiap siklusnya (tidak sinusoida), ada rangkaian tangki resonansi, LC seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Rangkaian tangki resonansi LC paralel, memiliki frekuensi resonansi sebesar: Pada saat sinyal input sesuai pada frekuensi fr tegangan output akan maksimum dan bersifat sinusoida, dengan penguatan tegangan sebesar Amax.


 Untuk menganalisa rangkaian ini, pertama-tama dibuat rangkaian ekivalen DC. Selanjutnya dilakukan pembuatan garis beban ditunjukkan pada gambar berikut.
 Rangkaian Elivalen DC Dan Garis Beban Power Amplifier kelas C Transistor pada power amplifier kelas C tidak membutuhkan pem-bias-an VBE = 0 ; 


 IC = 0 untuk sinyal input < 0,7 V Titik Q akan cutt-off pada garis beban. 
RS : hambatan kolektor DC (resistansi induktor RF);  garis beban relatif vertikal karena RS kecil.
 Pada power amplifier kelas C seperti ditunjukan pada gambar diatas berlaku rumusan sebagai berikut :     

      dan        Pada penguat kelas C, ICQ = 0 dan VCEQ = VCC, sehingga:      dan    seperti ditunjukkan pada garis beban di atas, dengan rc : hambatan kolektor AC. Jadi pada power amplifier kelas C swing tegangan sebesar VCC dan arus saturasi sebesar VCC/rc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar